DAFTAR MEMBER ORIFLAME

DAFTAR MEMBER ORIFLAME
CEPAT DAN GA RIBET !

Kamis, 17 Mei 2012

Pewadahan dan Penyimpanan Reagen Kimia


Reagen dapat berupa zat padat atau (bubuk kristal zat cair ). Tempat penyimpanan reagen pun harus selalu ditutup dengan baik (hermetis) supaya zat kimia tidak terkena kelembaban udara dan jamur tidak dapat tumbuh.untuk mendapat hasil reagen yang baik, mutu bahan kimia harus dipilih dengan cara membandingkan pentingnya ketelitian dalam menganalisa
Mengenal bahaya merupakan langkah pertama dalam rangka mengendalikan bahaya di dalam pabrik kimia, termasuk di laboratorium. Ada beberapa sumber bahaya yang terdapat di dalam laboratorium maupun alat laboratorium, baik bahaya yang bersifat fisik maupun kimia. Dan mungkin di beberapa laboratorium dan alat laboratoriumada bahaya yang bersifat biologis.
Sumber bahaya di setiap laboratorium dan alat laboratorium memang berbeda-beda. Ini dipengaruhi oleh jenis analisa yang dilakukan, chemical reagent yang dipakai, alat analisa yang digunakan, jenis bahan yang dianalisa, kondisi ruangan laboratorium dan alat laboratorium.
Berikut ini adalah beberapa sumber bahaya, yang umumnya dapat kita jumpai di dalam laboratorium maupun alat laboratorium. Daftar bahaya tersebut dapat kita gunakan sebagai acuan, manakala kita hendak melakukan hazard identification process di laboratorium.
Apa Saja Bahaya Yang Bersifat Fisik
1.      Listrik
2.      Terpeleset, tersandung dan jatuh
3.      Temperatur ekstrem (panas dan dingin)
4.      Ventilasi yang buruk
5.      Tingkat pencahayaan yang kurang
6.      Radiasi
7.      Getaran mekanis
8.      Kekurangan oksigen
9.      Terkena benda jatuh (contoh: tertimpa silinder gas)
10.  Kelembaban udara
11.  Benda tajam
12.  Apa Saja Bahaya Bahaya Bersifat Kimia
Bahaya kimia berhubungan dengan penyimpanan, penanganan dan pemakaian bahan kimia berbahaya atau B3 di laboratorium. Bahayanya meliputi terciprat, tumpah, tertelan, terhirup, terhisap, kontak dengan kulit, kontak dengan mata dan lain-lain.

Klasifikasi Penyimpanan Bahan Kimia
Bahan Kimia
Tidak Boleh Bercampur dengan
Asam asetat
CH3COOH
Asam kromat, H2Cr2O4; Asam nitrat, HNO3;
Senyawa hidroksil, -OH; Etilen glikol, C2H6O2;
Asam perklorat, HClO4; Peroksida, H2O2, Na2O2;
Permanganat, KMnO4
Aseton
CH3COCH3
Campuran asam nitrat dan asam sulfat pekat,
(HNO3 pkt + H2SO4 pkt); Basa kuat, NaOH, KOH
Asetilen
C2H2
Flor, F2; Klor, Cl2; Brom, Br2; Tembaga, Cu;
Perak, Ag; Raksa, Hg
Logam alkali
Li, Na, K
Air, H2O; Karbon tetraklorida, CCl4; Hidrokarbon
terklorinasi, CH3Cl; Karbon dioksida, CO2;
halogen, F2, Cl2, Br2, I2
Amonia anhidros,
NH3
Raksa, Hg; Kalsium, Ca; Klor, Cl2; Brom, Br2; Iod,
I2; Asam florifa, HF; Hipoklorit, HClO, Ca(ClO)2
Amonium nitrat,
NH4NO3
Asam; serbuk logam; cairan dapat terbakar;
Klorat, ClO3
- ; Nitrit, NO2
-; belerang, S8; serbuk
organik; bahan dapat terbakar

Anilin
C6H5NH2

Asam nitrat, HNO3;
Hidrogen proksida, H2O2
Bahan arsenat, AsO3 -
Bahan reduktor
Azida, N3-
Asam
Brom, Br2
Amonia, NH3; Asetilen, C2H2; butadiena, C4H6;
butana, C4H10; metana, CH4; propana, C3H8 (
atau gas minyak bumi), hidrogen, H2; Natrium
karbida, NaC; terpentin; benzen, C6H6; serbuk
logam
Kalsium oksida, CaO
Air, H2O
Karbon aktif, C
Kalsium hipoklorit, Ca(ClO)2; Semua oksidator
Karbon tetraklorida,
CCl4
Natrium, Na
Klorat, ClO3-
Garam amonium; asam; Serbuk logam; Belerang,
S8; Bahan organik serbuk; Bahan dapat terbakar
Asam kromat,
H2Cr2O4; Krom
trioksida, Cr2O3
Asam asetat, CH3COOH; Naftalen, C10H8;
Kamper, C10H16O; gliserol,
HOCH2CH(OH)CH2OH; Gliserin; terpentin;
alkohol; cairan mudah terbakar
Klor, Cl2
Ammonia, acetylene, butadiene, butane,
methane, propane (or other petroleum gases),
hydrogen, sodium carbide, turpentine, benzene,
finely divided metals
Klor dioksida, ClO2
Ammonia, metana, fosfin, Asam sulfida
Tembaga
Asetilen, hidrogen peroksida
Cumene
hidroperoksida
Asam, organik atau anorganik
Sianida
Asam
Cairan dapat
terbakar
Amonium nitrat, Asam kromat, hidrogen
peroksida, Asam nitrat, Natrium peroksida,
halogen
Hidrokarbon
Flor, klor, brom, ASam kromat, Natrium peroksida
Asam sianat
Asam nitrat, Basa
Asam florida
Ammonia, aqueous or anhydrous
Hidrogen peroksida
Tembaga, Krom, Besi, Kebanyakan logam atau
garamnya, Alkohol, Aseton, bahan organik, Anilin,
Nitrometan, Cairan dapat terbakar
Asam sulfida

Asam nitrat berasap, Asam lain, Gas oksidator,
Asetilen, Amonia (berair atau anhidros), Hidrogen
Hipoklorit
Asam, Karbon aktif
Iod
Asetilen, Amonia (berair atau anhidros), Hidrogen
Raksa
Asetilen, Asam fulmanat, Amonia
Nitrat
Asam sulfat
Asam nitrat (pekat)
Asam asetat, Anilin, Asam kromat, Asam sianat,
Asam sulfida, Cairan dapat terbakar, Gas dapat
terbakar, Tembaga, Kuningan, Logam berat
Nitrit
Asam
Nitroparafin
Basa anorganik, Amina
Asam oksalat
Perak, Raksa
Oksigen
Oli, Lemak, hidrogen; Cairan, padatan, dan Gas
dapat terbakar
Asam perklorat
Asetat anhidrid, Bismut dan aliasinya, Alkohol,
Kertas, Kayu, Lemak dan oli
Peroksida, organik
Asam (organik atau mineral), Hindari gesekan,
Simpan di tempat dingin
Fosfor (putih)
Udara, Oksigen, Basa, Bahan reduktor
Kalium Karbon tetraklorida,
Karbon dioksida, Air
Kalium klorat dan Perklorat
Asam sulfat dan asam lain

Bahan laboratorium yang sudah ada harus di tangani secara cermat dengan mempertimbangkan :
1.      perputaran pemakaian dengan menggunakan kaidah :
pertama masuk-pertama keluar (FIFO = first in – first out), yaitu bahwa barang yang lebih dahulu masuk persediaan harus digunakan terlebih dahulu.
Hal ini adalah untuk menjamin barang tidak rusak akibat penyimpanan yang terlalu lama.
2.      Tempat penyimpanan
3.      Suhu/ kelembaban
4.      Lama/waktu penyimpanan dengan melihat masa kadaluarsa
5.      Incompability
Hal-hal khusus yang harus diperhatikan :
1.      Reagen Buatan Sendiri
Harus diketahui sifat-sifat bahan kimia yang dibuat. Reagen tertentu tidak boleh disimpan berdekatan atau dicampur karena dapat bereaksi.
Penyimpanan untuk reagen tertentu mempunyai persyaratan khusus, misalnya:
a.       Larutan berwarna disimpan dalam botol plastik berwarna coklat.
b.      Larutan yang menyerap cahaya dan dapat mengalami reaksi fotokimia disimpan dalam botol plastik putih.
c.       Cairan dan larutan organik disimpan dalam botol kaca berwarna coklat.
d.      Disimpan pada suhu ruangan atau suhu dingin (2-8oC) atau harus beku disesuaikan dengan atau standarnya.

2.      Reagen Jadi (Komersial)
a.       Tutuplah botol waktu penyimpanan.
b.      Tidak boleh terkena sinar matahari langsung.
c.       Beberapa reagen ada yang harus disimpan dalam botol berwarna gelap.
d.      Beberapa reagen tidak boleh diletakkan pada tempat yang tidak berdekatan satu dengan lainnya.
e.       Bahan-bahan yang berbahaya diletakkan di bagian bawah/lantai dengan label tanda bahaya.
f.       Buat kartu stok yang memuat tanggal penerimaan, tanggal kadaluarsa, tanggal wadah reagen dibuka, jumlah reagen yang diambil dan jumlah reagen sisa serta paraf tenaga pemeriksa yang menggunakan.Reagen dapat berupa zat padat atau (bubuk kristal zat cair ). Tempat penyimpanan reagen pun harus selalu ditutup dengan baik (hermetis) supaya zat kimia tidak terkena kelembaban udara dan jamur tidak dapat tumbuh.untuk mendapat hasil reagen yang baik, mutu bahan kimia harus dipilih dengan cara membandingkan pentingnya ketelitian dalam menganalisa
Mengenal bahaya merupakan langkah pertama dalam rangka mengendalikan bahaya di dalam pabrik kimia, termasuk di laboratorium. Ada beberapa sumber bahaya yang terdapat di dalam laboratorium maupun alat laboratorium, baik bahaya yang bersifat fisik maupun kimia. Dan mungkin di beberapa laboratorium dan alat laboratoriumada bahaya yang bersifat biologis.
Sumber bahaya di setiap laboratorium dan alat laboratorium memang berbeda-beda. Ini dipengaruhi oleh jenis analisa yang dilakukan, chemical reagent yang dipakai, alat analisa yang digunakan, jenis bahan yang dianalisa, kondisi ruangan laboratorium dan alat laboratorium.
Berikut ini adalah beberapa sumber bahaya, yang umumnya dapat kita jumpai di dalam laboratorium maupun alat laboratorium. Daftar bahaya tersebut dapat kita gunakan sebagai acuan, manakala kita hendak melakukan hazard identification process di laboratorium.
Apa Saja Bahaya Yang Bersifat Fisik
1.      Listrik
2.      Terpeleset, tersandung dan jatuh
3.      Temperatur ekstrem (panas dan dingin)
4.      Ventilasi yang buruk
5.      Tingkat pencahayaan yang kurang
6.      Radiasi
7.      Getaran mekanis
8.      Kekurangan oksigen
9.      Terkena benda jatuh (contoh: tertimpa silinder gas)
10.  Kelembaban udara
11.  Benda tajam
12.  Apa Saja Bahaya Bahaya Bersifat Kimia
Bahaya kimia berhubungan dengan penyimpanan, penanganan dan pemakaian bahan kimia berbahaya atau B3 di laboratorium. Bahayanya meliputi terciprat, tumpah, tertelan, terhirup, terhisap, kontak dengan kulit, kontak dengan mata dan lain-lain.

Klasifikasi Penyimpanan Bahan Kimia
Bahan Kimia
Tidak Boleh Bercampur dengan
Asam asetat
CH3COOH
Asam kromat, H2Cr2O4; Asam nitrat, HNO3;
Senyawa hidroksil, -OH; Etilen glikol, C2H6O2;
Asam perklorat, HClO4; Peroksida, H2O2, Na2O2;
Permanganat, KMnO4
Aseton
CH3COCH3
Campuran asam nitrat dan asam sulfat pekat,
(HNO3 pkt + H2SO4 pkt); Basa kuat, NaOH, KOH
Asetilen
C2H2
Flor, F2; Klor, Cl2; Brom, Br2; Tembaga, Cu;
Perak, Ag; Raksa, Hg
Logam alkali
Li, Na, K
Air, H2O; Karbon tetraklorida, CCl4; Hidrokarbon
terklorinasi, CH3Cl; Karbon dioksida, CO2;
halogen, F2, Cl2, Br2, I2
Amonia anhidros,
NH3
Raksa, Hg; Kalsium, Ca; Klor, Cl2; Brom, Br2; Iod,
I2; Asam florifa, HF; Hipoklorit, HClO, Ca(ClO)2
Amonium nitrat,
NH4NO3
Asam; serbuk logam; cairan dapat terbakar;
Klorat, ClO3
- ; Nitrit, NO2
-; belerang, S8; serbuk
organik; bahan dapat terbakar

Anilin
C6H5NH2

Asam nitrat, HNO3;
Hidrogen proksida, H2O2
Bahan arsenat, AsO3 -
Bahan reduktor
Azida, N3-
Asam
Brom, Br2
Amonia, NH3; Asetilen, C2H2; butadiena, C4H6;
butana, C4H10; metana, CH4; propana, C3H8 (
atau gas minyak bumi), hidrogen, H2; Natrium
karbida, NaC; terpentin; benzen, C6H6; serbuk
logam
Kalsium oksida, CaO
Air, H2O
Karbon aktif, C
Kalsium hipoklorit, Ca(ClO)2; Semua oksidator
Karbon tetraklorida,
CCl4
Natrium, Na
Klorat, ClO3-
Garam amonium; asam; Serbuk logam; Belerang,
S8; Bahan organik serbuk; Bahan dapat terbakar
Asam kromat,
H2Cr2O4; Krom
trioksida, Cr2O3
Asam asetat, CH3COOH; Naftalen, C10H8;
Kamper, C10H16O; gliserol,
HOCH2CH(OH)CH2OH; Gliserin; terpentin;
alkohol; cairan mudah terbakar
Klor, Cl2
Ammonia, acetylene, butadiene, butane,
methane, propane (or other petroleum gases),
hydrogen, sodium carbide, turpentine, benzene,
finely divided metals
Klor dioksida, ClO2
Ammonia, metana, fosfin, Asam sulfida
Tembaga
Asetilen, hidrogen peroksida
Cumene
hidroperoksida
Asam, organik atau anorganik
Sianida
Asam
Cairan dapat
terbakar
Amonium nitrat, Asam kromat, hidrogen
peroksida, Asam nitrat, Natrium peroksida,
halogen
Hidrokarbon
Flor, klor, brom, ASam kromat, Natrium peroksida
Asam sianat
Asam nitrat, Basa
Asam florida
Ammonia, aqueous or anhydrous
Hidrogen peroksida
Tembaga, Krom, Besi, Kebanyakan logam atau
garamnya, Alkohol, Aseton, bahan organik, Anilin,
Nitrometan, Cairan dapat terbakar
Asam sulfida

Asam nitrat berasap, Asam lain, Gas oksidator,
Asetilen, Amonia (berair atau anhidros), Hidrogen
Hipoklorit
Asam, Karbon aktif
Iod
Asetilen, Amonia (berair atau anhidros), Hidrogen
Raksa
Asetilen, Asam fulmanat, Amonia
Nitrat
Asam sulfat
Asam nitrat (pekat)
Asam asetat, Anilin, Asam kromat, Asam sianat,
Asam sulfida, Cairan dapat terbakar, Gas dapat
terbakar, Tembaga, Kuningan, Logam berat
Nitrit
Asam
Nitroparafin
Basa anorganik, Amina
Asam oksalat
Perak, Raksa
Oksigen
Oli, Lemak, hidrogen; Cairan, padatan, dan Gas
dapat terbakar
Asam perklorat
Asetat anhidrid, Bismut dan aliasinya, Alkohol,
Kertas, Kayu, Lemak dan oli
Peroksida, organik
Asam (organik atau mineral), Hindari gesekan,
Simpan di tempat dingin
Fosfor (putih)
Udara, Oksigen, Basa, Bahan reduktor
Kalium Karbon tetraklorida,
Karbon dioksida, Air
Kalium klorat dan Perklorat
Asam sulfat dan asam lain

Bahan laboratorium yang sudah ada harus di tangani secara cermat dengan mempertimbangkan :
1.      perputaran pemakaian dengan menggunakan kaidah :
pertama masuk-pertama keluar (FIFO = first in – first out), yaitu bahwa barang yang lebih dahulu masuk persediaan harus digunakan terlebih dahulu.
Hal ini adalah untuk menjamin barang tidak rusak akibat penyimpanan yang terlalu lama.
2.      Tempat penyimpanan
3.      Suhu/ kelembaban
4.      Lama/waktu penyimpanan dengan melihat masa kadaluarsa
5.      Incompability
Hal-hal khusus yang harus diperhatikan :
1.      Reagen Buatan Sendiri
Harus diketahui sifat-sifat bahan kimia yang dibuat. Reagen tertentu tidak boleh disimpan berdekatan atau dicampur karena dapat bereaksi.
Penyimpanan untuk reagen tertentu mempunyai persyaratan khusus, misalnya:
a.       Larutan berwarna disimpan dalam botol plastik berwarna coklat.
b.      Larutan yang menyerap cahaya dan dapat mengalami reaksi fotokimia disimpan dalam botol plastik putih.
c.       Cairan dan larutan organik disimpan dalam botol kaca berwarna coklat.
d.      Disimpan pada suhu ruangan atau suhu dingin (2-8oC) atau harus beku disesuaikan dengan atau standarnya.

2.      Reagen Jadi (Komersial)
a.       Tutuplah botol waktu penyimpanan.
b.      Tidak boleh terkena sinar matahari langsung.
c.       Beberapa reagen ada yang harus disimpan dalam botol berwarna gelap.
d.      Beberapa reagen tidak boleh diletakkan pada tempat yang tidak berdekatan satu dengan lainnya.
e.       Bahan-bahan yang berbahaya diletakkan di bagian bawah/lantai dengan label tanda bahaya.
f.       Buat kartu stok yang memuat tanggal penerimaan, tanggal kadaluarsa, tanggal wadah reagen dibuka, jumlah reagen yang diambil dan jumlah reagen sisa serta paraf tenaga pemeriksa yang menggunakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar