1. Identifikasi
Sporotrichosis adalah penyakit jamur, biasanya menyerang kulit. khususnya pada
ekstremitas, yang dimulai dengan bentuk nodula. Kemudian nodula tumbuh, saluran limfe
menjadi keras seperti kawat dan membentuk rangkaian nodulae, nodulae ini kemudian
menjadi lunak dan membentuk ulcus.
Sendi dan paru-paru jarang terkena begitu pula jarang sekali terjadi infeksi multifokal.
Penyakit biasanya tidak fatal.
479
Konfirmasi laboratorium dilakukan dengan kultur dan biopsi nanah atau eksudat.
Organisme jarang terlihat pada preparat ulas. Biopsi jaringan untuk pemeriksaan
laboratorium, hendaknya diperiksa dengan pengecatan khusus jamur.
Sporotrichosis adalah penyakit jamur, biasanya menyerang kulit. khususnya pada
ekstremitas, yang dimulai dengan bentuk nodula. Kemudian nodula tumbuh, saluran limfe
menjadi keras seperti kawat dan membentuk rangkaian nodulae, nodulae ini kemudian
menjadi lunak dan membentuk ulcus.
Sendi dan paru-paru jarang terkena begitu pula jarang sekali terjadi infeksi multifokal.
Penyakit biasanya tidak fatal.
479
Konfirmasi laboratorium dilakukan dengan kultur dan biopsi nanah atau eksudat.
Organisme jarang terlihat pada preparat ulas. Biopsi jaringan untuk pemeriksaan
laboratorium, hendaknya diperiksa dengan pengecatan khusus jamur.
2. Agen Penyebab: Sporothrix schenckii, termasuk jamur dimorfik.
3. Distribusi penyakit
Penyakit ini tersebar diseluruh dunia, merupakan penyakit akibat kerja yang menyerang
petani, tukang kebun dan hortikulturis. Penyakit ini muncul sporadis dan sangat jarang.
Pernah dilaporkan terjadi KLB di Afrika Selatan yang enimpa para pekerja tambang emas,
pada waktu itu dilaporkan ada sekitar 3000 penderita; ternyata jamur tumbuh pada kayu
yang dipakai untuk menyangga terowongan tambang.
Pada tahun 1988, 84 orang penderita dilaporkan dari 14 negara bagian di AS, menyerang
pekerja yang bertugas mengepak biji bibit tanaman sejenis conifer dan dipak dengan
sphagnum moss (lumut yang dipakai oleh penjual kembang untuk vas).
Penyakit ini tersebar diseluruh dunia, merupakan penyakit akibat kerja yang menyerang
petani, tukang kebun dan hortikulturis. Penyakit ini muncul sporadis dan sangat jarang.
Pernah dilaporkan terjadi KLB di Afrika Selatan yang enimpa para pekerja tambang emas,
pada waktu itu dilaporkan ada sekitar 3000 penderita; ternyata jamur tumbuh pada kayu
yang dipakai untuk menyangga terowongan tambang.
Pada tahun 1988, 84 orang penderita dilaporkan dari 14 negara bagian di AS, menyerang
pekerja yang bertugas mengepak biji bibit tanaman sejenis conifer dan dipak dengan
sphagnum moss (lumut yang dipakai oleh penjual kembang untuk vas).
4. Reservoir: Tanah, tumbuh-tumbuhan dan kayu yang membusuk.
5. Cara Penularan
Jamur masuk kulit melalui tusukan duri atau tusukan barang tajam lainnya, atau pada
waktu menangani tanaman sejenis lumut atau pada waktu menangani potongan kayu atau
pohon. KLB pernah terjadi pada anak-anak yang bermain dirumput kering dan orang
dewasa yang mengepak rumput kering, Sporotrichosis paru-paru diperkirakan karena
inhalasi dari conidia.
Jamur masuk kulit melalui tusukan duri atau tusukan barang tajam lainnya, atau pada
waktu menangani tanaman sejenis lumut atau pada waktu menangani potongan kayu atau
pohon. KLB pernah terjadi pada anak-anak yang bermain dirumput kering dan orang
dewasa yang mengepak rumput kering, Sporotrichosis paru-paru diperkirakan karena
inhalasi dari conidia.
6. Masa Inkubasi: Bentuk limfatik berkembang 1 minggu sampai 3 bulan
setelah luka.
7. Masa penularan: Tidak ditularkan dari orang ke orang.
8. Kerentanan dan kekebalan : tidak diketahui dengan jelas.
9. Cara – cara pemberantasan
A. Tindakan pencegahan
Pada industri pengolahan kayu, kayu hendaknya diberi fungisida didaerah dimana
sporotrochosis sering terjadi. Pakailah sepatu bot, baju lengan panjang jika bekerja
mengolah Sphagnum moss (sejenis lumut yang dipakai oleh tukang bungan untuk
menancapkan kembang dalam vas bunga).
B. Pengawasan penderita, kontak dan lingkungan.
1). Laporan kepada dinas kesehatan setempat, laporan secara resmi tidak perlu, kelas
5 (lihat tentang laporan penyakit menular).
2). Isolasi penderita: Tidak perlu
3). Disinfeksi serentak: Disinfeksi dilakukan terhadap discharge dan pembalut luka.
Pembersih terminal.
4). Karantina: tidak perlu
5). Imunisasi terhadap kontak: tidak ada
480
6). Investigasi kontak dan sumber infeksi: cari dan temukan penderita yang belum
terdiagnosa dan yang belum diobati.
7). Pengobatan spesifik: Iodida oral dan itraconazole efektif untuk mengatasi infeksi
limfokutaneus, sedangkan untuk infeksi ekstrakutaneus adalah amphotericin B
(Fungizone ®), itraconazole juga efektif.
C. Upaya penanggulangan wabah: Pada waktu terjadi wabah di Afrika Selatan pada
pekerja tambang dilakukan penyemprotan terhadap kayu-kayu yang dipakai
dipertambangan menggunakan zinc sulfate dan triolith. Selain itu dilakukan juga
upaya sanitasi
D. Implikasi bencana: tidak ada
E. Tindakan Internasional: tidak ada
A. Tindakan pencegahan
Pada industri pengolahan kayu, kayu hendaknya diberi fungisida didaerah dimana
sporotrochosis sering terjadi. Pakailah sepatu bot, baju lengan panjang jika bekerja
mengolah Sphagnum moss (sejenis lumut yang dipakai oleh tukang bungan untuk
menancapkan kembang dalam vas bunga).
B. Pengawasan penderita, kontak dan lingkungan.
1). Laporan kepada dinas kesehatan setempat, laporan secara resmi tidak perlu, kelas
5 (lihat tentang laporan penyakit menular).
2). Isolasi penderita: Tidak perlu
3). Disinfeksi serentak: Disinfeksi dilakukan terhadap discharge dan pembalut luka.
Pembersih terminal.
4). Karantina: tidak perlu
5). Imunisasi terhadap kontak: tidak ada
480
6). Investigasi kontak dan sumber infeksi: cari dan temukan penderita yang belum
terdiagnosa dan yang belum diobati.
7). Pengobatan spesifik: Iodida oral dan itraconazole efektif untuk mengatasi infeksi
limfokutaneus, sedangkan untuk infeksi ekstrakutaneus adalah amphotericin B
(Fungizone ®), itraconazole juga efektif.
C. Upaya penanggulangan wabah: Pada waktu terjadi wabah di Afrika Selatan pada
pekerja tambang dilakukan penyemprotan terhadap kayu-kayu yang dipakai
dipertambangan menggunakan zinc sulfate dan triolith. Selain itu dilakukan juga
upaya sanitasi
D. Implikasi bencana: tidak ada
E. Tindakan Internasional: tidak ada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar