Sterling – Bidwel
Sterling bidwel atau tabung Aufhauser merupakan suatu
alat yang digunakan untuk membantu destilasi, dan digunakan untuk menetapkan
kadar air suatu bahan pangan yang mudah menguap, memiliki kandungan air tinggi,
dan bahan yang mudah teroksidasi. Metode ini digunakan untuk bahan-bahan yang
memiliki ciri-ciri di atas agar pengeringan yang dilakukan tidak menghilangkan
kadar air seluruhnya.
Destilasi dilakukan melalui tiga tahap, yakni evaporasi yaitu
memindahkan pelarut sebagai uap air dari cairan; pemisahan uap cairan di dalam
klom, untuk memisahkan komponen dengan titik didih lebih rendah yang lebih
volatil dari komponen lain yang kurang volatil; dan kondensasi dari uap cairan
untuk mendapatkan fraksi pelarut yang lebih volatil (Guenther 1987).
Metode destilasi ini diguanakan suatu pelarut yang
immiscible yaitu pelarut yang tidak dapat saling bercampur dengan air dan
diisuling bersama-sama dari contoh yang telah ditimbang dengan teliti. Pelarut
tersebut memiliki titik didih sedikit di atas titik didih air. Pelarut yang
biasa digunakan adalah toluene, xylene, dan campuran pelarut-pelarut ini dengan
pelarut lain. Metode ini sering digunakan pada produik-produk bahan pangan yang
mengadung sedikit air atau mengandung senyawa volatil, diantaranya adalah keju
biru, kopi dan bahan volatil seperti rempah-rempah yang banyak mengandung
minyak volatil.
Metode destilasi ini memilki keuntungan dan kerugian.
Keuntungan dari metode destilasi diantaranya, volume bisa langsung diketahui,
kecepatan dehidrasi diketahui, suhu konstan dapat dipertahankan, waktunya
cepat, alatnya sederhana, pengaruh RH lingkungan bisa dikurangi, dan lebih
teliti dibanding metode oven. Sementara kerugian dari metode ini adalah adanya
droplet air pada sisi tabung, pelarut mudah terbakar, pelarutnya mungkin
beracun, beberapa komponen alkohol, gliserol mungkin ikut terdestilasi, dan
seringkali terjadi kesalahan dalam membaca meniscus.
Soxhlet
Soxhlet merupakan alat Bantu yang digunakkan untuk ekstrasi.
Pemisahan suatu senyawa dari campurannya atau lebih dikenal dengan istilah
pemurnian dapat dilakukan dengan berbagai metoda. Metoda yang dapat ditempuh adalah metoda
ekstraksi, distilasi, atau dengan kromatografi.
Ekstraksi adalah proses penarikan suatu zat dengan pelarut. Ekstraksi
menyangkut distribusi suatu zat terlarut (solut) diantara dua fasa cair yang
tidak saling bercampur. Teknik ekstraksi sangat berguna untuk pemisahan secara
cepat dan bersih, baik untuk zat organik atau anorganik, untuk analisis makro
maupun mikro. Selain untuk kepentingan analisis kimia, ekstraksi juga banyak
digunakan untuk pekerjaan preparatif dalam bidang kimia organik, biokimia, dan
anorganik di laboratorium. Alat yang digunakan berupa corong pisah (paling
sederhana), alat ekstraksi soxhlet, sampai yang paling rumit berupa alat
counter current craig. Secara umum, ekstraksi adalah proses penarikan suatu zat
terlarut dari larutannya di dalam air oleh suatu pelarut lain yang tidak
bercampur dengan air.
Tujuan ekstraksi ialah memisahkan suatu komponen dari
campurannya dengan menggunakan pelarut. Proses ekstraksi dengan pelarut
digunakan untuk memisahkan dan isolasi bahan-bahan dari campurannya yang
terjadi di alam, untuk isolasi bahan-bahan yang tidak larut dari larutan dan
menghilangkan pengotor yang larut dari campuran. Berdasarkan hal di atas, maka
prinsip dasar ekstraksi ialah pemisahan suatu zat berdasarkan perbandingan
distribusi zat yang terlarut dalam dua pelarut yang tidak saling melarutkan.
Perbandingan distribusi ini disebut koefisien distribusi (K).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar